Minggu, 03 Januari 2016

CAH BONTOT SEDANG BELAJAR ILMU AGAMA DI PONPES AL HAMID. Dalam dunia pondok pesantren memberikan sebuah peluang pembelajaran yang ekstra, baik pendidikannya maupun dalam pergaulan masyarakat pesantren. Dengan kondisi yang multikultural, proses interaksi dengan orang lain, dan mempelajari watak dari setiap orang memberikan peluang setiap orang untuk berkembang, baik cara berpikir, bertingkahlaku, memutuskan sesuatu, dan lain sebagainya. Dengan sistem pendidikan 24 jam, memberikan ruang bagi kyai/guru untuk mendelegasikan beberapa komponen kepemimpinan dalam pondok pesantren dengan memberikan wewenang kepada pembina dan santri senior untuk memimpin santri. Mereka tidak hanya sekedar memimpin tapi juga sambil belajar. Dengan itu, dapat menelurkan pemimpin-pemimpin yang tidak hanya sekedar puas dengan memimpin, tapi terus belajar untuk memimpin, terutama berkaitan dengan moral sebagai seorang pemimpin. Pondok pesantren dari dahulu sampai sekarang adalah lembaga pendidikan yang senantiasa mencetak pemimpin-pemimpin yang akan dapat menjadi figur saat mereka keluar dari pondok pesantren, baik menjadi seorang guru agama, khatib, imam, kepala dusun, dan atau bahkan kepala desa. Karena masa depan kebangkitan umat manusia tergantung sejak saat ini dan tergantung kualitas manusia yang memimpin yang dipersiapkan oleh lembaga-lembaga pendidikan kepemimpinan. Pondok pesantren di indonesia yang menaganut sistem asrama dan pemondokan, menjadikan pondok pesantren dihuni oleh berbagai macam asal-usul santri dan karakter santri, multi etnis dan budaya. Anakku Zhofar sekarang sudah kelas 9, berarti sebentar lagi lulus. Aaamiin, terserah nanti setelah lulus akan melanjutkan ke MAN atau SMU dipersilahkan dan kami selaku ortu mendukung pilihan anak. Sukses selalu ya Anakku..
KELUARGA BERKUNJUNG KE KAPAL. Hari Jumat tanggal 1 Januari 2016, diawal tahun keluargaku bermain ke rumah. Semua ingin sekali ke Pelabuhan Tanjung Priok. Inginnya mau lihat dan foto foto di kapal. Alhamdulillah rombongan saya bawa ke Kolinlamil. Kebetulan ada 4 kapal yang sedang bersandar. Setelah meminta ijin kepada petugas Penjagaan Kapal, akhirnya kami masuk kapal. Saya pernah tinggal saat sedang latihan di KRI Banda Aceh selama hampir sebulan. Jadi saya sudah hapal tiap ruangannya, jadi tidak perlu pakai gaet. KRI Banda Aceh (593) adalah salah satu jenis kapal bertipe Landing Platform Dock yang pembuatannya dilakukan PT PAL di Surabaya dan mulai beroperasi Maret 2011. Jadi seru liat saudaraku senang sekali menikmati suasana kapal..... . Hebohnya lagi, yang ikut baru 3 orang kakak saya. Masih ada 4 kaka lagi beserta rombongannya yang sudah pasti kepengen mengulanginya lagi. Maklumlah, saudaraku sangat awam tentang laut apalagi naik kapal atau lihat kapal.....
SELAMAT DATANG TAHUN 2016 Detik-detik pergantian tahun 2015 menuju 2016 menyadarkan manusia akan waktu yang berputar. Waktu berjalan secara alamiah dan tak pernah terulang kembali. Setiap orang mempunyai kesempatan dan waktu yang sama namun cara menggunakannya yang berbeda-beda, sehingga membedakan kualitas hidupnya. Kualitas hidup manusia tergantung pada efektifitas penggunaan waktu, bukan seberapa lama dia dalam menjalani waktu. Tak terasa, tahun 2015 telah terlewatkan, tahun yang penuh dengan suka cita di dalamnya. Dan tak terasa pula tahun 2016 sudah di jalani. Terlalu banyak kisah yang mewarnai perjalanan hidupku selama satu tahun terakhir ini, kisah yang sungguh amat disayagkan jika harus dibiarkan lewat begitu saja. Di awal Januari ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan refleksi, tentang apa yang telah kita lakukan selama satu tahun terakhir, apakah telah berbuat untuk hal-hal baik dan bermanfaat, atau malah terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia. Ingatlah kedua orang tua kita, syukur alhamdulillah apabila masih lengkap, tengoklah saudara-saudara kita yang dulu masih muda-muda dan seiring berjalannya waktu menjadi tambah tua, ingat-ingatlah sahabat-sahabat kita sedari kecil, teman sebaya, teman sekolah ataupun kuliah..... Tak beda jauh, merekapun kini juga semakin tua...... Anak-anak kita yang dulu masih bisa kita gendong, dengan sangat manis dan lucunya, kini merekapun sudah besar-besar dan dewasa. Kecil kemungkinan kita bisa menggendongnya seperti dulu lagi....... Waktu terasa cerah dan panjang bagi yang bangun sejak fajar dan terasa pendek dan sesak bagi yang bangun siang siang hari. Awal waktu yang baik biasanya akan berjalan baik dan berakhir dengan sukses. Awalilah tahun 2016 dengan kebaikan, buatlah inovasi tahunan untuk dicapai agar menjalaninya dengan terarah menuju kesuksesan dan berakhir dengan kebahagiaaan. Semoga kelak kita dapat memetik hasil jerih payah kita dalam meraih kesuksessan. Aamiin.

Selasa, 21 Juli 2015

Lebaran 2015. Terkadang, ucapan selamat melalui pesan pendek atau situs jejaring sosial kini telah menggantikan kartu Lebaran yang dulu selalu dikirimkan kepada kerabat, teman atau relasi. Namun ternyata kehadiran teknologi tidak serta merta menghapus tradisi saling berkunjung atau silaturahmi terlebih ke Sanak Saudara. Apa yang membuat hari raya lebaran menjadi hari spesial yang banyak ditunggu oleh umat muslim? Selain tentunya sebagai puncak dari penutup ibadah ramadhan, lebaran juga dinanti karena saat itulah kesempatan kita untuk menjalin silaturahmi pada kerabat yang telah lama terpisah. Mungkin banyak yang memandang sebelah mata pada prosesi ini, tanpa kita sadari silaturahmi memberikan manfaat luar biasa bagi kita. Setelah melaksanakan silaturahmi bersama keluarga, saya rasakan ada energy positif yang mengalir dalam darah kita. Semua terasa ringan dan menambah kita untuk selalu ingin berkumpul lagi bersama keluarga dan saudara kita. Lebaran tahun ini bersama keluarga besar kami laksanakan di rumah kakak tertua di Sawangan Depok. Tepatnya hari Sabtu, 18 Juli 2015. Alhamdulillah, karena kediamannya cukup luas sehingga dapat menampung sanak family yang datang. Menengok kebelakang tentang orang tua kami, Bapak Satam asli dari Cepu dan Ibu Pairah berasal dari Kudus (Kedua beliau telah tiada). Sejak tahun 70-an kami sekeluarga tinggal di Jakarta (merantau), jadi sampai hari ini saya tidak memiliki tradsisi Mudik. Mengingat Istri juga terlahir di Jakarta, mertuapun tinggal di Jakarta, jadi tiap kali Lebaran keluarga semua berada di Jakarta dan sekitarnya. Saya termasuk berbahagia dibesarkan ditengah keluarga yang jumlahnya besar, terdiri dari 8 saudara (3 pria, dan 5 perempuan) antara lain bila diurutkan: 1. Sutejo 2. Sutami 3. Sumarni 4. Suroyo 5. Suratmi 6. Sukarsih 7. Sugiarti 8. Sunarto (Saya sendiri). Foto-foto di sebelah, adalah saya bersama 7 saudara saya. Diusia saya yang 45 tahun, sangatlah berbahagia dan terharu dapat berfoto dan kumpul lengkap barsama saudara tercinta. Itulah cerita singkat tentang lebaran saya tahun ini. Alhamdulillah sangat berkesan karena saya merasakan rasa kekeluargaan dan kekompakan di keluarga saya makin meningkat, yang paling senang itu ya bisa lebaran ramai-ramai dan kumpul bareng di rumah kakak tertua. Semoga dimasa mendatang bisa terus dapat kumpul-kumpul bersama seperti itu. Jadi apabila anda sudah lama tidak berjumpa dengan orang tua atau bahkan sanak famili, hanya karena alasan jarak dan tidak ada waktu, sudah saatnya anda berubah pikiran dan mulai merencanakan jadwal untuk bersilaturahmi. Tidak ada waktu yang lebih tepat selain saat hari raya lebaran, disanalah kita dapat bertemu sekaligus lebih menjalin persaudaraan. Karena pada akhirnya manusia adalah mahluk sosial, yang sangat membutuhkan kehadiran bersama keluarga dan kita tidak bisa membantah itu. Terima kasih Ya Allah yang telah memberikan kita kesempatan untuk dapat berkumpul bersama sanak keluarga. Selamat Idul Fitri.

Jumat, 29 Mei 2015

Ban mobil meletus di tol Suramadu, 2013. Malam itu saya dan 3 orang teman sekerja, berangkat satu mobil berkeinginan makan malam di Surabaya. Makan ditengah kota pastilah enak, apalagi kita semua dari Jakarta. Namun ada aja ide dari salah satu teman yang mempromosikan makanan lezat dan murah di Pulau Madura melewati Jembatan suramadu. Jadilah kami makan disana, dengan menu nasi bebek yang bikin perut tak pernah kenyang. Memang apa yang diimingkan oleh temanku bener-bener terbukti rasa kelezatannya. Dalam suasana malam yang sama, rombongan mobil lain yang juga ada 4 orang teman, mengendarai Panther dasri arah Madura menuju Surabaya. Tepat satu kilo menjelang masuk gerbang Surabaya, salah satu ban belakang meletus, “duarrrr……ciiitttttt” dengan suara yang cukup panjang mobil terseret di tepi jembatan Suramadu, bahkan sampai keluar percikan cahaya bak besi sedang di las. Belum selesai sampai disitu, sebelum mobil berhenti di tepian, ban yang tadi meletus terlepas dan menggelinding di jalan tol, bak bola bowling yang dilempar pemain. Kontan saja, salah satu dari dalam mobil tersebut turun dan keluar dari mobil sambil berlari mengejar ban yang menggelinding tadi. Lalu kemudian ban tersebut menggelinding dan menabrak pambatas jalan, lalu terbang atau melompat di lintasan jalan untuk sepeda motor arah dari Surabaya menuju madura. Dasar sial dan apes malam itu, ban yang seharusnya diambil untuk diperbaiki di bengkel, secara mendadak di ambil oleh salah seorang pengendara motor yang berboncengan. Mereka juga tidak pernah tahu, asal muasal keberadaan ban di tengah jalan tol, entah dari mana, dan pepatah mengatakan dasar rejeki tak kan jauh dikejar. Jadi ban itu mereka bawa dengan megendarai sepeda motor berboncengan, tentunya kami yakin seyakin yakinnya kalo mereka pasti senang, karena mendapatkan rejeki dari langit kalo ban tersebut laku dijual. Teman kami hanya terbengong menyaksikan peristiwa tersebut, saat bannya malah dibawa kabur oleh sang pengendara motor, sambil bergumam dasar manusia gak ada perasaan, minimal tanya siapa yang punya atau lihat sekeliling siapa tahu ada yang sedang mengambilnya. Ohh nasib temanku, akhirnya mobil yang mogok tadi mendapatkan perawatan dan diderek ke bangkel terdekat untuk diperbaiki. Kami yang besoknya bertemu, diceritakan atas peristiwa sial itu, namun bukannya kami sedih tapi malah tertawa terpingkal-pingkal dan ada unsur mengejek, kok bisaaa…..sampai ban nya ggelundung di jalan tol Suramadu, apalagi sampai dibawa lari pengendara motor. Tapi kami juga tentunya prihatin dengan teman kami tersebut. Itulah, sekelumit cerita suatu malam di Tol Suramadu.

Selasa, 18 November 2014

Foto bersama Keluarga Bulan Oktober 2014, kami berfoto bersama di Studio foto pertokoan Inkopal Kelapa Gading Barat Jakarta Utara. Foto bersama anak dan istri cenderung sering terjadi, tapi kalo sampe berpakaian Jas model begini, yaa, baru kali ini moment nya. Kalo menurut teori sich, Keluarga itu adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Yang lebih mantap lagi, menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Jadi, keluarga itu juga simbol dari tradisi kebudayaan yang musti dipertahankan. Tidak terasa anak-anak sudah menjadi besar dan kuat. . Semoga kita semua menjadi orang yang berguna bagi keluarga, agama, nusa dan bangsa. Amin.

Minggu, 07 Juli 2013

Nasi Bebek Bangkalan, Madura 2013

Makan Bebek asli Madura 2013 Mau makan bebek ko mesti ke Madura, apa gak kejauhan neh. Al kisah, kita rombongan dari Jakarta yang sudah singgah di Surabaya, ingin mencari suasana makan lain di Madura. Pastinya menu bebek yang paling oke di sana. Sambil melewati jembatan Suramadu yang kokoh, kami melintasi di suasana malam dengan lampu warna-warni yang menggantung di Jembatan. Dingin, tertiup angin kencang dan pemandangan jalan tol yang lurus namun diatas titian jembatan. Di Madura, khususnya Kabupaten Bangkalan terdapat warung bebek goreng yang sangat terkenal dan paling enak seantero Madura. Jangan bayangkan warungnya dengan ukuran selayaknya warung biasa dengan ukuran yang kecil. Nah warung Bebek Ole Olang ini ukurannya ekstra besar dan ekstra luas, belakangnyapun ada halaman luas yang mirip sawah menghampar. Menu yang disediakan di Bebek Ole Olang bervariatif, saya pilih bebek goreng saja. Terkadang ada juga sih ayam goreng, tapi nggak selalu tersedia. Kadang ada, kadang juga nggak. Nasi bebek goreng disini sekilas tampak seperti nasi bebek pada umumnya. Seporsi nasi putih dengan bebek goreng yang dilengkapi dengan sambal dan lalapan berupa timun dan daun kemangi. Ukuran bebeknya sendiri tidak istimewa, malah cenderung kecil. Tapi jangan salah, rasa bebeknya yang gurih dan empuk memang benar-benar bikin nagih. Kekuatan utama Bebek Ole Olang adalah pada sambalnya. Rasa sambalnya mirip sambal korek tapi terbuat dari bahan dasar mangga. Pedasnya sambal ini lumayan nampol juga. Biasanya sih makan satu porsi bebek goreng terasa kurang, kalau dua porsi kebanyakan jadi tambah saja kalo memang kurang. Bersama dengan teman sekerja di Jakarta, kami menikmati makan malam di Madura. Selesai menyantap makanan lezat, kami berpose bersama dilatarbelakangi lukisanJembatan Suramadu dan Karapan Sapi yang keliatan separo….. Kapan ya kita bisa mengulangi makan malam yang lezat ini…