Minggu, 30 Desember 2012

Gianyar Bali 2012

Komunitas Burung Kokokan (Burung Kuntul) Banjar Petulu Gunung, Ubud, Gianyar, Bali Masih di selasa pagi yang cerah, 4 Desember 2012, dari wisata Ubud Bali di Banjar Petulu Gunung terdapat obyek komunitas burung Kokokan (burung Kuntul). Burung Kokokan hidup di atas pohon menjadi satu harmoni dengan rumah penduduk. Masyarakat Petulu Gunung menyayangi dengan penuh perhatian sehingga burung Kokokan merasa nyaman dan damai tinggal di antara pepohonan. Keberadaan burung Kokokan merupakan simbol bagi Banjar Petulu Gunung. Mereka menyamakan arti bahwa burung Kokokan merupakan bagian dari Banjar Petulu Gunung. Memperhatikan kehidupan alami burung Kokokan samar diantara pepohonan dan masyarakat sekitarnya membuat kita kagum akan harmonisasi antara mahluk hidup sebagai ciptaan Tuhan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup saling menghormati tanpa merusak keseimbangan alam semesta. Alangkah mulianya kekuatan cinta kasih sayang diantara mereka. Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dibalik itu semua.

Ubud Bali 2012

Ubud, Bali Selasa, 4 Desembaer 2012, dari penginapan start jam 08.00 menuju Ubud. Ubud adalah sebuah desa kelurahan, membawahi 13 banjar dinas yang terdiri dari 6 desa adat, termasuk kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan jarak 20 km dari kota Denpasar, Bali. Ubud dapat dicapai dalam waktu 30 menit atau 15 menit dari kota Gianyar. Ubud sangat terkenal baik di Indonesia maupun mancanegara, kecamatan yang memiliki lokasi terletak di antara persawahan dan kawasan hutan diapit oleh jurang-jurang dengan sungai, membuat lokasi ini menggambarkan alam yang sangat indah. Selain keindahan wisata alam, kawasan Ubud pun berkembang menjadi sentra hasil kerajinan seni di Bali mulai dari ukiran kayu, kerajinan emas dan perak, lukisan serta seni lainnya. Kehidupan budaya lokal Bali pun masih dijaga kuat di sini. Selama perjalanan menuju desa Ubud, kemegahan, keindahan dan mata rantai kehidupan religius begitu kuat saling mendukung. Kemegahan dan keindahan sangat kental terlihat dari beberapa pura di pinggir jalan. Indah dan artistik. Megah bukan karena kesombongan melainkan, karena bentuk penghargaan akan seni dan nilai kearifan lokal di dalamnya. Tidak terasa kami tiba di suatu tempat yaitu Monkey Forrest. Sebuah lokasi hutan kecil berumur lima ratusan tahun sangat alami menyatu dengan kehidupan ratusan kera, terdapat Pura dan air suci di tengahnya. Di pintu masuk dijual buah pisang kepok per sisir untuk diberikan kepada kera-kera yang ada di dalam. Terdapat ketentuan di papan pengumuman bahwa kera akan mengerti kalau pengunjung menyimpan buah pisang di dalam tasnya, kera-kera dapat mencari dan merebutnya (bila kera sudah mengambil buah pisang dari tangan maka jangan coba untuk mengambil atau merebutnya kembali karena kera bisa marah mencakar jadi cukup biarkan saja). Pagi hari banyak wisatawan mancanegara telah berdatangan mengambil gambar foto. Kami berjalan di antara beberapa kera yang sedang menikmati makanan buah pisang dari para pengunjung. Masuk ke Mandala Wisata Wenara Wana atau yang lebih dikenal dengan nama Sacred Monkey Forest Sanctuary, hawa sejuk alami menyelimuti. Melewati jembatan melengkung menuju arah Pura dilanjutkan jalan setapak di sisi kanan mengalir air sungai kecil bebatuan. Cuci mata melihat rimbunnya pepohonan besar-besar nan hijau dengan akar pohon bergelantungan seakan menyapa dengan sapaan “welcome to the jungle” karena ratusan kera dapat hidup sesuai habitat aslinya. Tidak ada seorangpun yang berani mengganggu, hanya pawang yang bisa bercanda dengan baik dalam kehidupan kera yang aman dan nyaman di sanctuary memiliki luas sekitar 27 hektar ini. Beda bila kita lihat di lain tempat, kehidupan kera terusik sebagai sarana bantu penopang ekonomi manusia, seperti contoh mengenakan topeng di perempatan lampu merah dengan dikenakan pakaian ala kadarnya, makan dan minuman jajanan seadanya hanya untuk sekeping uang logam sebagai alat bayar bagi pengendara yang lalu lalang di depannya. Sementara di Ubud Bali, kera dapat bercanda bermalas-malasan di sepanjang jalan paving blok, kera betina dewasa sedang menggendong bayinya yang mungil, ada pula sekelompok asyik bermain di lingkaran air kolam pancuran dekat pintu masuk. Diantara pohon berumur ratusan tahun tersebut terdapat bangunan baru berupa pura (tempat sembahyang), memasukinya dengan mengenakan kain dan pengikatnya kecuali bagi wanita yang sedang berhalangan tidak diperkenankan masuk. Sebuah pengalaman unik mengesankan di dalam pura tersebut, kera dapat seenaknya naik ke pundak mempermainkan kepala, yang penting kita diam saja atau berjalan tenang maka kera akan menyingkir kembali. Suaka yang didirikan sejak tahun 1990 ini memang menjadi rumah bagi lebih dari 605 ekor kera di Bali.

Pantai Kuta Bali 2012

Pantai Kuta, Bali Jelang sore hari senin, 3 Desember 2012 kami menyempatkan wisata ke pantai Kuta. Obyek wisata Kuta Bali, dikenal karena keindahan pasir putih, panorama pada saat matahari tenggelam, sedangkan ombaknya untuk atraksi surfing/selancar, belum lagi keramah tamahan masyarakatnya, sehingga menambah daya pikat bagi wisatawan domestik maupun asing untuk terus datang ke kawasan ini. Kuta terletak di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, sekitar 12 Km dari Denpasar, kita dapat berjalan-jalan di lembutnya pasir putih sambil menikmati udara pantai yang segar, pada siang hari biasanya banyak wisatawan asing yang datang untuk berjemur, dan ini memang sangat diminati oleh tamu mancanegara. Tempat pariwisata ini merupakan pusat Pariwisata Bali karena sekarang telah mampu menyediakan fasilitas lengkap sesuai kebutuhan para wisatawan seperti berbagai penginapan dan hotel, pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, kehidupan malam begitu semarak, sarana dan fasilitas olahraga seperti bungy jumping, water boom dan lain sebagainya. Daya tarik tempat ini adalah pasir putihnya yang bersih (dapat terlihat dari kerjasama yang baik antara pedagang dengan petugas pantai Kuta dalam menjaga kebersihan tetap terus terpelihara), pemandangan indah juga romantis untuk melihat matahari terbenam/sunset, dan ombak pantainya yang tinggi menjadi kesukaan para surfer. Sehingga terasa kurang lengkap kalau mengunjungi Pulau Bali tanpa menyempatkan ke Pantai kuta ini.

Jumat, 14 Desember 2012

Gangnam Style ala kuda Sungguhan

Gangnam Style Disaat orang sedang dilanda demam tarian ala Gangnam Style dari Korea, anakku sudah duluan naik kuda betulan di Pulomas Jakarta. Kadang suka aneh, sesuatu yang lagi ngetrend atau booming. Kuda saja bisa dibuat tarian.

Kediamanku, Jakarta

Rumahku, 2010 Hari hari bersama keluarga sungguh menyenangkan. Ada anak dan istri yang setiap saat kita bisa berkumpul dan tidak akan ternilai harganya. Memang sungguh nikmat yang dapat berkumpul bersama keluarga tercinta, memang Jakarta lebih dari segalanya.

Batam, 2010

Batam, 2010 Kunjungan ke Batam sungguh mengesankan. Kota kecil yang tertata rapi, hidangan Sop Ikan ala Batam yang sangat lezat. Kamipun menyempatkan diri untuk mengambil gambar Jembatan Barelang, jembatan yang dibangun dengan tali-tali baja yang sangat kuat dan kokoh. Batam memang membuat kita untuk ingin mengunjungi lagi.

Rabu, 12 Desember 2012

Uluwatu, Bali

Uluwatu, Bali Masih di hari Senin siang hari, 3 Desember 2012, kami melanjutkan wisata ke Pura Luhur Uluwatu. Pura Uluwatu adalah salah satu pura objek wisata terkenal di Bali. Pura Uluwatu terletak di ujung barat daya Pulau Bali, di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut. Tepat di bawah Pura adalah Pantai Pecatu, lokasi favorit peselancar dan event-event bertaraf internasional. Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97m di atas permukaan laut ini masuk ke dalam wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Pura ini merupakan Pura Sad Khayangan yang oleh umat Hindu dipercaya sebagai penyangga dari 9 mata angin. Kepada pengunjung, Pura yang pada mulanya digunakan sebagai tempat untuk memuja Empu Kuturan, seorang pendeta suci dari abad ke-11 ini menyuguhkan keindahan panorama alam bercampur buih-buih putih cantik hasil hantaman ombak memukul dinding karang yang dapat dilihat dari atas tebing. Dari ketinggian tepi tebing batu karang hanya berbatas pagar tembok memanjang maka sejauh mata memandang terpesona oleh keindahan panorama alam laut dari ujung kanan sampai kiri. Seperti halnya pura lain, sebelum masuk ke dalam area pura, pengunjung akan diminta untuk mengenakan kain dan tali pengikatnya. Karena dalam area pura Uluwatu banyak terdapat monyet-monyet berkeliaran bebas, sebelum masuk para pengunjung diminta untuk melepas perhiasan seperti anting-anting, kalung, topi, dan kacamata untuk disimpan dalam tas, karena berakibat dapat dirampas oleh monyet-monyet tersebut.

Senin, 10 Desember 2012

Nusa Dua, Bali

Nusa Dua, Bali Senin, 3 Desember 2012, sekeluarga melanjutkan wisata ke Pantai Nusa Dua. Untuk masuk Pantai Nusa Dua ini seperti masuk ke pantai Dreamland, melewati pintu masuk kawasan perumahan elite yang dijaga beberapa petugas keamanan, tas kamipun diperiksa demi keamanan. Kami diinfprmasikan bahwa wisata pantai nusa duaterdiri dari 2 pilihan, yaitu umum dan khusus permainan air seperti parasailing, snorkeling, diving, banana boat. Suara jet ski bercampur dengan teriakan kesenangan orang-orang di atas banana boat adalah speedboat yang menarik perahu karet berbentuk pisang berkali-kali mempermainkan penumpangnya. Ada yang jatuh bangun lalu tertawa senang, ada pula yang berteriak kencang, sedikit takut berpengangan pada banana boat-nya. Sementara itu kapal-kapal yang akan membawa scuba diver ke Pulau Penyu sudah berbaris rapi di sepanjang pantai. Mendongak ke atas, parasut warna-warni menghiasi langit biru yang agung. Ombak tenang ikut larut dalam kemeriahan para pencinta water sport. Pantai yang terletak di bagian selatan Pulau Bali ini memang dikenal sebagai pantai para pencinta water sport. Kami memilih khusus mengunjungi Tanjung Benoa. Sebelum menjadi pantai yang dipenuhi wahana air, Tanjung Benoa dahulu adalah perkampungan nelayan. Terdapat penangkaran penyu mulai dari penyu kecil sampai dengan yang besar. Berikutnya terdapat burung elang laut dan sepasang atau kelompok burung indah lainnya, ada kelelawar, iguana, dan hewan melata ular.

Sabtu, 08 Desember 2012

Jimbaran

Jimbaran, Bali Minggu malam adalah waktu yang indah untuk makan malam di tepian pantai. Jimbaran adalah tempat wisata favorit di Bali, menawarkan berbagai daya tarik makanan laut / seafood centre yang terletak di pinggir pantai memiliki suasana sunset / matahari tenggelam yang indah dan suasana malam pantai Jimbaran yang romantis, sambil menikmati makanan di pantai diiringi alunan musik dan tarian khas Bali tentunya tidak mungkin dilewatkan oleh wisatawan. Untuk wisata kuliner di Bali, jangan pernah lewatkan tempat ini, tempat satun-satunya seafood berkesan romantic. Minggu Malam kami sempatkan untuk dinner nuansa candle light tersebut, diiringi debur ombak Jimbaran yang terkenal dengan suasana restoran tepi pantai yang sangat romantis dan berkesan. Sepanjang pantai tertata rapi meja dihiasi lilin yang tidak akan mati bila terhempas angin. Sebelum terhidang dan bersantap, kami dihibur oleh sekelompok pemain musik berpakaian batik. Mereka sangat kompak, dan bahkan menawarkan lagu untuk mereka bawakan, menambah suasana menjadi hidup dan semarak.

Pantai Sanur, Bali

Sanur, Bali Minggu tanggal 2 Desember 2012, kami sekeluarga selesai sarapan pagi telah menjejakkan kaki di pantai Sanur Bali yang membentang luas dari sudut mata memandang. Pantai Sanur yang indah tergambar seperti pada kartu pos benar-benar mempesona, terwujud saat liburan di Bali. Sanur adalah lokasi penuh ketenangan dan inspirasi dapat tercipta disana. Kami sekeluarga menyewa sepeda sesuai model kebutuhan yang kita inginkan. Cukup murah, sekeluarga berempat hanya seratusan ribu rupiah dari pagi sampai sore hari, hanya dengan meninggalkan KTP saja sebagai bukti persetujuan. Simple dan akomodatif untuk kita coba bersama keluarga, karena agak lumayan panjang pantainya bila ditelusuri dengan berjalan kaki.

Jumat, 07 Desember 2012

Liburan Keluarga ke Bali

Liburan tahun 2012 ke Bali. Sungguh suatu kehormatan, kami sekeluarga merencanakan liburan ke tanah Bali, hal itu terjadi pertama karena kami mengambil cuti tahun 2012 dan selama seminggu itulah dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 6 Desember 2012 kami manfaatkan untuk liburan bersama keluarga. Istriku Fety Herawati kebetulan juga diijinkan untuk mengambil cuti tahun 2012. Zhorif Putra Wiradwimedia kini sedang duduk di kelas 8 SMP, sementara itu adiknya Zhofar Putra Wiradwimedia masih dikelas 6 SD. Keduanya kami mintakan ijin dari sekolah untuk mendampingi kami Liburan, dan mohon maklum, kalau kita tunggu pas Liburan malah tidak ketemu hari liburnya, dan mumpung mereka belum ujian, kami upayakan untuk pendekatan kepada kedua gurunya, dan Alhamdulillah diijinkan. Hari Sabtu, 1 Desember 2012 kami beserta keluarga berangkat dari bandara Sukarno-Hatta menuju Denpasar tepatnya pukul 13.00 dan selang beberapa jam kami sudah tiba di bandara Ngurah Rai Bali.

Selasa, 09 Oktober 2012

Hari Jadi Pernikahan Kami

HARI JADI PERNIKAHAN KAMI KE-14 Tepat empat belas tahun yang lalu,pada tanggal 10 bulan 10 dan tepal pukul 10 pagi, saya Sunarto dan saudari Fety Herawati melaksanakan pernikahan di jalan prihatin no. 66A komplek tni al kelapa gading barat Jakarta utara. Haru, sedih, gembira dan bahagia menyatu jadi sebuah asa, harapan baru, dan pasangan baru yang tercatat dalam pembukuan Akte Nikah di kementrian Agama. Sebuah pernikahan yang terwujud dan insya Allah diridhoi oleh Allah SWT. Ya Allah, sungguh inikah yang dituliskan dalam Al Qur’an, bahwa termasuk jodohpun telah digariskan. Tuhan telah mengatur semua, dan memang Ini adalah Kehendak Nya. Dan kini….. Kami telah dikaruniai dua orang putra yang sangat membanggakan… Zhorif Putra Wiradwimedia dan Zhofar Putra Wiradwimedia. Tentunya ini semua menambah kebahagiaan Bahtera rumah tangga yang kami dambakan. Amin. Selamat Hari Jadi Pernikahan Kami yang ke-14.

Senin, 30 Juli 2012

Benar benar MERDEKA !!!

Heroik Kemerdekaan Bila anda masih muda. Dan juga punya semangat. Kalaulah tidak ikut berjuang. Namun,… Dengan semangat yang ditunjukkan. Tersirat pantang menyerah. Mungkin orang lain akan berkata Bonek (bondo nekat). Bagaimana tidak. Ketika Kaki untuk tumpuan Kepala. Atau bahkan sebaliknya. Tak peduli semua kan’ terjadi. Bersatu kita kuat, bercerai kita melorot. Itulah Slogan kita. Ayo buktikan bila hal itu keliru. Demi sebuah Pencapaian. Hadiah maupun Gelar Gengsi. Merdeka!!!

INDAHNYA KEBERSAMAAN

AKU BERSAMA ISTRIKU TERCINTA DI SALAH SATU MOMENT PERNIKAHAN DI JAKARTA

Ulang Tahun Zhofar (9 thn) dan Papa (40 thn)



Selamat Ulang tahun yaa Zhofar Putra Wiradwimedia,
Ulang tahun yang ke 9
Semoga menjadi anak yang sholeh
berbakti kepada kedua orang tua
Rajin sholat
rajin belajar
Tidak lupa mengaji
Dan selalu berbuat kebaikan dan kebajikan
Lalu selalu menjadi adak yang berguna bagi dirinya dan lingkungannya... amin.

Papa juga ikutan ulang tahun bareng dengan Zhofar,
Disana ada Mama tersayang dan kakak Zhorif yang ganteng n gagah
Semoga menambah kebahagian dan kesejahteraan dimasa masa kedepan.....

Indahnya Alam Cibodas 2011

Sungguh, tak terasa kalo kita sudah berada di alam Cibodas Kepenatan Jakarta serasa Sirna Sepanjang mata memandang, dimanjakan dengan alam yang menghijau Entah siapa yang dulu menanam di sana Ataukah memang sudah ada dari awalnya Namun yakinlah, bahwa semua itu berkat Allah SWT. Indahnya Alam Cibodas, wajib untuk dikunjungi Suasana Go-Green sangat menyelimuti

Negara Bervisi Maritim

PERLU PEMBERDAYAAN INDUSTRI MARITIM GUNA MENOPANG EKONOMI DAN MENJADIKAN INDONESIA NEGARA BERVISI MARITIM Oleh: Sunarto, ST, M.AP *) Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki sumberdaya maritim yang sangat besar untuk dikelola dan diberdayagunakan sebagai aset ekonomi bangsa. Wilayah laut Indonesia sebagai bagian integral dari wilayah negara Indonesia yang telah ditetapkan melalui UNCLOS’ 82, merupakan wilayah perairan teritorial yang melingkupi seluruh Kepulauan Indonesia sampai dengan jarak 12 mil ke arah luar dari garis pangkal. Selain itu Indonesia juga memiliki yurisdiksi yang meliputi Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dan Landas Benua (Continental Shelfs) sampai maksimum sejauh 350 mil ke arah luar garis pangkal. Dengan ditetapkannya konvensi tersebut, wilayah laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan diperkirakan mencapai 5,8 juta kilometer persegi yang terdiri atas 3,1 juta kilometer persegi perairan teritroial Indonesia dan 2,7 juta kilometer persegi perairan laut ZEE. Pengembangan sumberdaya maritim Indonesia adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan wilayah perairan Indonesia sebagai wilayah kedaulatan dan yurisdiksi nasional untuk didayagunakan dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan dan keamanan bangsa Indonesia. Pembangunan maritim Indonesia yang merupakan bagian dari pem-bangunan nasional yang berkelanjutan, harus di implementasikan melalui program dan sub program yang mengacu kepada Program Pembangunan Nasional (Propenas). Dalam Propenas, pembangunan maritim Indonesia diarahkan pada pendayagunaan sumberdaya laut dan dasar laut serta pemanfaatan fungsi wilayah laut nasional, termasuk Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja. Disamping itu Propenas juga mengamanatkan pentingnya menegakkan kedaulatan dan yurisdiksi nasional sebagai perwujudan Wawasan Nusantara. Pembangunan maritim Indonesia mengandung makna bahwa bangsa Indonesia mempunyai kemampuan untuk mengelola, memanfaatkan dan mendayagunakan seluruh kekayaan perairan Indonesia bagi kepentingan bangsa. Dalam kaitan dengan Ketahanan Nasional, maka pengembangan sumberdaya maritim selain merupakan tuntutan mutlak bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi, juga harus mampu menciptakan ketahanan regional, baik dalam rangka menghadapi perkembangan kawasan Asia Pasifik pada khususnya maupun perkembangan global pada umumnya. Dalam Era Globalisasi, perhatian bangsa Indonesia terhadap fungsi, peranan dan potensi maritim semakin berkembang. Kecenderungan ini dipengaruhi oleh perkembangan pembangunan yang dinamis yang mengakibatkan semakin terbatasnya potensi sumberdaya nasional di darat. Pengaruh lainnya adalah perkembangan teknologi maritim sendiri yang sangat pesat sehingga memberikan kemudahan dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya maritim. Sumberdaya maritim merupakan suatu aset nasional yang merupakan sumber kekayaan alam, sumber energi, sumber bahan makanan, media lintas laut antar pulau, kawasan perdagangan dan wilayah pertahanan keamanan. Oleh karena itu wilayah laut nasional mempunyai fungsi sebagai wahana untuk menjamin integritas wilayah, sarana perhubungan dan pelayaran, salah satu sumber kakayaan alam hayati dan non hayati yang memliki nilai ekonomis tinggi serta kawasan pertahanan keamanan. Kekuatan maritim adalah suatu bentuk kekuatan nasional yang merupakan integrasi gabungan dari kekuatan komponen utama dan komponen pendukung dan digunakan sebagai sarana untuk menegakkan kedaulatan dan hukum di laut, dalam rangka melindungi dan menjamin kepentingan nasional di dan lewat laut. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang dua pertiga wilayahnya merupakan perairan, Indonesia harus menjamin keamanan dan kedaulatan negara di laut, hal tersebut tidak ada pilihan lain bagi bangsa Indonesia kecuali membangun mengembangkan kekuatan TNI AL sehingga dapat mencegah segala bentuk ancaman yang datang dari, di dan lewat laut. Makna laut bagi bangsa Indonesia adalah sebagai media pemersatu bangsa, media perhubungan dan media penggalian sumber daya alam dan media pertahanan. Kitapun takkan pernah melupakan pidato Sang Proklamator, pada acara ulang tahun pertama Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Tahun 1961, beliau berucap "Sesuatu negara di Indonesia ini, apalagi Republik Indonesia ini, hanya bisa menjadi kuat, jikalau kita kawin dengan lautan, jikalau kita benar-benar menjadi rakyat bahari". Kemudian pada tahun 1963 dalam National Maritime Convention I (NMC) beliau menegaskan kembali ucapannya "Untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai yang merupakan national building bagi negara Indonesia, maka negara dapat menjadi kuat jika dapat menguasai lautan. Untuk menguasai lautan kita harus menguasai armada yang seimbang". Kemudian tidak kalah pentingnya, pada pelaksanaan Hari Nusantara tahun 2011 yang lalu, dimana penulis juga telibat dalam kepanitiaan Upacara Hari Nusantara, yang mengangkat tema "melalui peringatan Hari Nusantara kita perkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI dengan meningkatkan kemampuan pertahanan dalam rangka menuju negara maritim" dengan ketua pelaksana nasional adalah Menteri Pertahanan. Dalam amanatnya sebagai Inspektur Upacara, Wakil Presiden Boediono menegaskan bahwa Indonesia adalah negara bahari dan bangsa maritim. "Laut harus menjadi masa depan bangsa", ujarnya. Lebih lanjut Wapres menekankan pentingnya perubahan cara pandang, dari orientasi daratan (continental oriented) ke orientasi lautan (ocean oriented). Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim, ke depan harus dibangun sistem transportasi yang handal dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. "Peningkatan kekuatan pertahanan negara harus dilakukan untuk melindungi aset bangsa dan mengawal NKRI dari ancaman luar. Untuk itu, pemahaman mengenai wawasan nusantara harus terus dikembangkan", ujarnya. Dari cara pandang Pemimpin berbeda generasi tersebut sudah cukup jelas, bahwa luasnya wilayah laut Indonesia harus disadari sebagai tantangan nyata untuk dikelola, dijaga dan diamankan bagi kepentingan khususnya menopang ekonomi kerakyatan bangsa Indonesia. Laut telah berkembang menjadi aset nasional sebagai wilayah kedaulatan, ekosistem, sumberdaya yang dapat bertindak sebagai sumber energi, sumber bahan makanan, sumber bahan farmasi, serta berperan sebagai media lintas laut antar pulau, media pertukaran sosial-budaya, kawasan perdagangan, pariwisata dan wilayah pertahanan keamanan. Sumber daya maritim yang terdiri dari Armada TNI AL sebagai komponen utama serta Armada Niaga dan Pangkalan Pendukung sebagai komponen pendukung harus disinergikan dalam pertahanan negara di laut guna mewujudkan cara pandang maritim bagi bangsa Indonesia. Karakter bangsa yang berorientasi pada negara kepulauan harus dibentuk dan dibina untuk dapat membangun kekuatan dan kemampuan maritim negara Indonesia yang dapat digunakan pada masa damai maupun pada masa perang. Kekuatan dan kemampuan maritim dimasa damai berperan dalam kesejahteraan, namun apabila terjadi peningkatan eskalasi ancaman atau di masa krisis/perang maka dapat dimobilisasi dalam bela negara. Sumber daya maritim dalam pertahanan negara di laut tersebut agar dapat dioperasionalkan sebaiknya dituangkan dalam suatu konsepsi pemberdayaan sumber daya maritim yang didukung oleh kebijakan pemerintah. Pemerintah dengan persetujuan DPR dan instansi terkait sangat diharapkan untuk melakukan upaya-upaya regulasi, sosialisasi, reinventarisasi, reinvestasi, refasilitasi, koordinasi, edukasi dan evaluasi dalam rangka perumusan konsepsi pemberdayaan sumber daya maritim dalam pertahanan negara di laut demi terwujudnya cara pandang maritim bagi bangsa Indonesia. Untuk menjawab permasalahan diatas, dibutuhkan kerjasama antara semua komponen bangsa baik Lembaga, Pemerintah, Koperasi, Swasta sebagai pelaku industri jasa maritim dan tentunya juga TNI Angkatan Laut. Kompleksitas permasalahan di wilayah perairan Indonesia Posisi strategis Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak diantara dua benua dan dua samudra serta sebagaian besar perairan yuridiksi nasionalnya rawan terhadap setiap ancaman baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Dihadapkan dengan kondisi geografis Indonesia, yang dikenal sebagai negara maritim dan merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer. Luas wilayah laut yang terdiri dari perairan tritorial, perairan nusantara dan ZEE meliputi 5,8 juta kilo meter persegi yang terdiri dari 3,1 juta kilometer persegi perairan laut teritorial Indonesia dan 2,7 kilo meter persegi perairan ZEE, atau lebih dari 70% luas wilayah Indonesia sesuai dengan UNCLOS 82 yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia. Dilihat dari posisinya yang strategis akan dapat mempengaruhi lingkungan strategis, baik yang berlingkup global, regional maupun nasional. Perkembangan lingkungan strategis memperlihatkan semakin multidimensinya ancaman yang akan dihadapi Indonesia seiring perkembangan globalisasi terutama ancaman terhadap perairan Indonesia yang menjadi lalu lintas perdagangan dan perekonomian dunia sehingga hal ini diperlukannya penanganan secara serius agar permasalahan ini tidak menghambat jalanya roda pemerintahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai permasalahan di perairan Indonesia tersebut baik langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada kondisi stabilitas pertahanan negara di laut yang hal ini akan menimbulkan krisis kepercayaan negara-negara lain yang menggunakan perairan Indoensia dan akan menyebabkan intervensi penanganan terhadap ancaman aspek maritim tersebut oleh pihak luar di perairan Indonesia yang berarti terjadinya pelanggaran kedaulatan yurisdiksi Indonesia, oleh sebab itu kembali lagi sangat diperlukannya perhatian yang serius terhadap penanganan tindak pelanggaran hukum di laut oleh Instansi yang mempunyai kewenangan dalam penegakkan hukum di laut termasuk juga TNI Angkatan laut sehingga hal ini akan membuat terjaganya kredibiltas bangsa Indonesia dalam penanganan ancaman maritim di dunia internasional. Dalam penanganan pelanggaran kedaulatan di laut seperti pelangagaran wilayah yang dilakukan oleh kapal perang negara lain dilakukan oleh TNI Angkatan Laut dengan dengan tetap berpedoman pada ROE (Rules of Enggament) atau aturan perlibatan agar tidak terjadi kemungkinan timbulnya hal-hal negatif yang akan berdampak besar pada hubungan antar negara sedangkan dalam penanganan pelanggaran hukum di laut seperti pengelundupan, illegal fishing, illegal logging penanganannya selain dilakukan oleh TNI Angkatan Laut juga oleh instansi lain yang mempunyai kewenangan menangani pelanggaran hukum tersebut seperti Polri, Bea Cukai, KKP, Bakorkamla dan instansi terkait lainnya, hal ini dibutuhkan suatu kerjasama yang terpadu dan terencana dengan baik untuk memperkecil terjadinya kesalahpahamanan dan tumpang tindih kewenangan. Bentuk kerjasama antar instansi yang berwenang dalam penanganan tindak pidana di laut ini sangat diperlukan, dengan mengenyampingkan ego sektoral masing-masing instansi untuk suatu tujuan membentuk stabilitas keamanan di wilayah perairan Indonesia, hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan melaksanakan operasi bersama, pertukaran informasi, serta hubungan kerjasama yang lain sehingga terbentuk suatu kerjasama yang baik memberi dampak suatu kekuatan komponen maritim guna pertahanan dan keamanan di laut yang hal ini juga terwadahi dalam koordinasi Bakorkamla (Badan Koordinasi Keamanan Laut) yang telah beberapa kali melakukan operasi kemanan laut yang melibatkan berbagai instasi diantara TNI AL, Polri, Bea Cukai dll, hal ini merupakan suatu bentuk kerjasama yang baik dalam penanganan pelanggaran yang terjadi di laut dengan tujuan melakukan penyamaan persepsi dalam penanganan tindak pidana di laut sehingga diharapkan tercipta satu kesatuan tindakan dalam penanganan tindak pidana dilaut walaupun masih terdapat beberapa kekurangan yang akan menjadi evaluasi ke depan nantinya agar bisa lebih baik. Pemberdayaan semua aspek Maritim jauh dari tertangani Menurut Pakar Maritim Chandra Motik (http://nasional.jurnas.com/) menyebutkan Indonesia perlu memperhatikan kelayakan armada pelayarannya. Kapal-kapal Indonesia, rata-rata sudah berusia lebih dari 20 tahun. Bandingkan dengan Malaysia, yang rata-rata kapalnya berusia 16 tahun, dan Singapura yang rata-rata kapalnya berusia 11 tahun. Sejak 1996, jumlah perusahaan pelayaran di Indonesia merangkak naik, dari 1.156 perusahaan menjadi 1.724 perusahaan pada 2000. Kondisi tersebut disertai dengan bertambahnya armada pelayaran nasional dari 6.156 unit menjadi 9.195 unit. Jumlah perusahaan pelayaran itu kemudian menyusut hingga mencapai 200-an perusahaan saja, pada 2009. Volume angkutan kapal pun turut naik, dari 379,7 juta ton pada 1996 menjadi 417 juta ton pada 2000. Namun sayangnya, peningkatan volume angkutan kapal itu tidak sepenuhnya dapat dipenuhi oleh perusahaan pelayaran nasional. Hal ini tentu memberikan celah pada kapal asing yang pada 2000 mencapai 1.777 unit, dengan kapasitas 5 juta DWT mampu mengangkut muatan domestik sebesar 17 juta ton. Hal ini membawa akibat, perusahaan pelayaran nasional kalah bersaing di pasar nasional maupun internasional. Mudahnya persyaratan dalam pendirian usaha dalam bidang pelayaran sesuai PP No.17 thn 1988 tentang Penyelengaraan dan pengusahaan angkutan laut, yang berdampak tumbuhnya perusahaan pelayaran yang bermunculan sebanyak 1794 perusahaan, namun dengan keluarnya PP No.82 thn 1999 berisi penyempurnaan PP No. 17 thn 1988 bahwa untuk mendirikan usaha angkutan laut perusahaan harus mempunyai kapal berbendera Indonesia dengan bobot GT 175 Ton sehingga membuat perusahaan angkutan laut berkurang menjadi 921 perusahaan (± 50 %). Perkembangan selanjutnya pertumbuhan jumlah armada niaga nasional tidak sebanding dengan banyaknya perusahaan pelayaran yang ada, artinya berkembangnya perusahaan pelayaran tidak diikuti bertambahnya jumlah armada. Adapun kapal-kapal armada niaga dengan berbagai jenis sesuai fungsi meliputi : pertama, Kapal barang, mampu mendistribusikan barang antar pulau, yang dilaksanakan secara berkesinambungan kontinyu dan tidak terhenti sebagai komoditi nasional maupun ekspor. Kedua, Kapal Tangker, mampu mengolah dan mendistribusikan bahan bakar minyak didalam maupun luar negeri. Ketiga, Kapal Curah, kapal pendistribusian barang curah baik antar pulau maupun eksport ke luar negeri. Keempat, Kapal penumpang, memiliki kemampuan menjadi alat angkut personil antar pulau dan keluar negeri. Dan kelima, Kapal khusus terbagi dalam kapal navigasi, kapal penyebrangan, dan kapal kerja. Berdasarkan data Global Competitiveness Report 2008-2009, disebutkan, bahwa kelemahan pelabuhan di Indonesia terletak pada kualitas infrastruktur dan suprastruktur yang kurang baik, produktivitas bongkar muat yang rendah, kondisi kongesti yang parah, serta lamanya pengurusan dokumen kepabeanan. (http://nasional.jurnas.com/). Sementara itu, pangkalan-pangkalan Pendukung dan Anjungan lepas pantai dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung hankamneg di laut. Pangkalan pendukung di seluruh Indonesia yang kita miliki yang berjumlah lebih dari 2133 buah dan anjungan minyak dan gas di lepas pantai. Dari 2133 pelabuhan yang ada, terdapat 977 pelabuhan umum dan 1156 buah pelabuhan khusus (www.mediadatariset.com/). Peningkatan Armada Perikanan Armada perikanan nasional saat ini masih belum mampu meningkatkan nilai tambah hasil perikanan dan penyediaan bahan pangan sumber protein hewani, bahan baku industri serta export. Yang diakibatkan oleh masih banyaknya kapal ikan asing illegal yang beroperasi di Indonesia yang mengakibatkan kerugian negara berkisar antara 1,8 sampai 4 milyar dollar pertahun (menurut hasil perhitungan DKP). Kerugian negara dari kegiatan illegal tersebut meliputi nilai ikan yang dicuri, pemakaian bahan bakar, pajak dan selisih transakasi ekspor-impor serta pungutan yang seharusnya diterima oleh negara. Industri Jasa Maritim yang mantap untuk mewujudkan pembangunan nasional di laut khususnya perikanan dengan memiliki kemampuan, Pertama, mampu meningkatkan nilai tambah hasil perikanan dan penyediaan bahan pangan sumber protein hewani dan bahan baku industri serta pemanfaatan sumber daya perikanan secara efisien dan berkelanjutan sehingga bangsa Indonesia mampu menjadi salah satu pemasok perikanan bagi dunia. Kedua, mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan dengan melaksanakan pembinaan dan penguasaan teknologi serta peminjaman modal agar menjadi nelayan modern serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan perikanan. Ketiga, menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan usaha perikanan tangkap menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang produktif serta pengendalian pemanfaatan sumber daya ikan dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber daya ikan. Keempat, mengembangkan kelembagaan dan peraturan perundangan tentang pelanggaran hukum di laut terutama yang berhubungan dengan illegal fishing. Peningkatan Industri dan Jasa Maritim Industri maritim dan perkapalan adalah industri yang membuat dan memelihara sarana untuk bekerja dilaut dan unsur-unsur pendukungnya. Adapun kondisi yang dihadapi saat ini oleh industri maritim dan perkapalan saat ini adalah, pertama, meningkatkan daya saing industri melalui penguatan dan pendalaman struktur industri guna meningkatkan kandungan komponen local dan meminimalkan kandungan import. Kedua, meningkatkan keterkaitan antar industri guna mendorong pengembangan industri berskala kecil dan menengah di daerah-daerah yang potensial serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak. Dan ketiga, mampu memperbaiki dan membuat kapal baru dalam mendukung beberapa sektor antara lain : sektor perhubungan, sektor perikanan, sektor pariwisata , sektor pertambangan, sektor industri, sektor pertahanan. Peningkatan Industri Perkapalan Nasional Meski menghadapi tantangan di tengah krisis ekonomi global, industri pelayaran dan galangan kapal mampu mengimplementasikan Instruksi Presiden No.5/2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional. Hal ini tercermin dari tumbuhnya perusahaan pelayaran & perkapalan nasional serta meningkatnya jumlah armada kapal secara signifikan. Hingga triwulan I/2010, jumlah kapal domestik 9.309 unit atau meningkat 139 unit disbanding 2009 yang hanya 9.170 unit. Per 31 Maret 2005 jumlah kapal sebanyak 6.041 unit meningkat menjadi 9.309 unit per Maret 2010. Atau dalam lima tahun terakhir, jumlah kapal nasional meningkat 54,1% atau bertambah 3.168 unit. Diproyeksikan, volume pengangkutan domestik akan mencapai 240 juta ton, senilai US$6,3 miliar atau sekitar Rp 57 triliun per tahun. Jumlah tersebut tumbuh 30%-40% dibandingkan sebelum diberlakukannya UU yang melarang kapal berbendera asing beroperasi di Indonesia. Demikian pula jumlah perusahaan pelayaran meningkat dari 1.831 buah menjadi 1.980 buah. (www.mediadatariset.com). Tanpa adanya dana keberhasilan pembangunan industri perkapalan sangatlah mustahil, karena kapal sebagai sarana/alat transportasi dan sebagai sarana/alat kerja pertambangan, perdagangan, perikanan, pariwisata, maupun sebagai alat utama sistem senjata (Alutsista), merupakan komoditi yang penting dan vital sehingga kapal dapat juga dikategorikan sebagai bagian dari infrastruktur pembangunan nasional, dan industri perkapalan atau galangan kapal merupakan salah satu industri strategis dan Industri Jasa Maritim masa depan yang penting untuk ditumbuh kembangkan. Dana merupakan unsur mutlak dalam menunjang pembangunan terutama pada industri perkapalan yang memang harus padat modal. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih besar melalui suatu political will yang mendukung untuk pembangunan industri perkapalan nasional, termasuk di dalamnya adalah mengurangi hambatan permodalan yang selama ini menjadi kendala pengembangan industri perkapalan nasional. Yang pasti, jika pembanguan industri perkapalan nasional sudah menjadi komitmen dan fokus perhatian pemerintah, maka masalah permodalan bisa diatasi. Teknologi Perkapalan membutuhkan berbagai macam bidang keilmuwan. Penguasaan teknologi modern akan sangat menunjang kemajuan industri perkapalan dan akhirnya akan turut membantu suksesnya pembangunan kelautan nasional. Kita harus dapat memanfaatkan penguasaan teknologi melaui alih teknologi, apabila kita tidak ingin semakin tertinggal dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Apabila teknologi modern yang kita kuasai sangat terbatas, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap pengembangan industri perkapalan nasional khususnya dalam menunjang ketahanan nasional di laut. Maju dan berkembangnya industri perkapalan sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi yang modern. maka kita harus dapat memanfaatkan penguasaan teknologi. Apabila teknologi modern yang kita kuasai sangat terbatas, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap pengembangan industri perkapalan nasional khususnya dalam menunjang ketahanan nasional di laut. Dapat diyakini bahwa, jika teknologi modern khususnya teknologi perkapalan dapat kita kuasai dengan baik, maka akan sangat berpengaruh terhadap pengembangan industri perkapalan itu khususnya dalam menciptakan kapal perang, kapal penumpang, niaga, tanker, perikanan, maupun kapal-kapal armada pemerintah sesuai tuntutan pemakainya agar mampu beroperasi di perairan Indonesia, demikian pula dengan segala karakteristik dan spesifikasi tersendiri sehingga laku untuk dijual, akhirnya bermuara pada terciptanya potensi kekuatan maritim dan dapat digunakan sebagai komponen pendukung Pertahanan Negara di Laut. Minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) Ketua Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Provinsi sumatera Utara, Isfan F. Fachrudin SE, MSP mengungkapkan, dalam menghadapi era Globalisasi dibutuhkan SDM yang tangguh dan kompetitif serta dapat mendorong tumbuhnya perekonomian demi terciptanya lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia yang pada akhirnya dapat mengurangi angka kemiskinan. (Analisa, 28/05/2012). Terbatasnya SDM Indonesia yang terampil merupakan hambatan yang cukup serius tehadap kemajuan industri perkapalan. Selain dana dan penguasaan teknologi, maka kualitas sumber daya manusiapun turut menentukan. Terbatasnya SDM Indonesia yang terampil merupakan hambatan yang cukup serius tehadap kemajuan industri perkapalan dan Jasa Maritim. Keterbatasan SDM dapat diatasi dengan mengkaryakan purnawirawan TNI AL atau pensiunan pengawak pelayaran Nasional untuk terlibat dalam industri perkapalan nasional, karena secara teknis dan pengalaman dapat memberikan masukan bagi kemajuan industri perkapalan nasional. Pembangunan maritim Indonesia adalah rangkaian program pembangunan berkesinambungan dalam pendayagunaan segala potensi maritim yang berkaitan dengan wilayah perairan Indonesia sebagai wilayah kedaulatan dan yurisdiksi bagi kesejahteraan dan keamanan bangsa Indonesia dan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. (Dewan Hankamnas & BPP Teknologi, BENUA MARITIM INDONESIA, Jakarta 1996. hal. 5). Selain dana dan penguasaan teknologi, maka kualitas sumber daya manusiapun turut menentukan. Upaya lain dapat dilakukan dengan cara lebih banyak membuka sekolah tinggi ataupun akademi-akademi teknik perkapalan guna mendidik manusia Indonesia yang menguasasi teknologi perkapalan, atau dengan cara mengirimkan pelajar atau mahasiswa Indonesia untuk belajar ke negara lain yang sudah lebih dahulu maju dan mengusasi teknologi perkapalan untuk nantinya diperkerjakan pada industri perkapalan nasional. Dengan demikian dapat terjadi alih teknologi menuju pada Industri Jasa Maritim ideal yang dicita-citakan bangsa Indonesia, dengan sendirinya akan dapat menopang perekonomian Indonesia. Deklarasi Djuanda menjadi sebuah Pilar Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini bila mampu dikelola dan didayagunakan dengan baik akan menjadi suatu kekuatan yang sangat besar, yang akan membuat Indonesia menjadi negara yang besar, memiliki tingkat perekonomian yang tinggi serta akan mampu mensejahterakan masyarakatnya. Dalam Undang-undang RI Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, pada pasal 8 ayat 1, Komponen cadangan terdiri atas warga negara, Sumber daya alam (SDA), Sumber daya Buatan (SDB), serta sarana dan prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama . Dengan demikian, pemerintah melalui Kementrian Pertahanan (Kemhan), selaku lembaga yang bertugas mengelola potensi pertahanan menjadi kekuatan pertahanan dapat bekerjasama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan serta kementrian terkait lainnya, dapat secara optimal memberdayakan Industri Jasa Maritim yang dimiliki menjadi komponen cadangan dan pendukung. Namun sampai saat ini pemberdayaan Industri Jasa Maritim menjadi komponen cadangan belum terlaksana secara optimal sebagai mana yang diamanatkan oleh undang-undang tersebut. Hal ini diakibatkan karena masih banyaknya kendala-kendala yang dihadapi termasuk belum direalisasi UU Komponen cadangan. Potensi sumber daya manusia supaya memiliki kemampuan sebagai komponen pertahanan negara sekaligus sebagai unsur lain kekuatan bangsa belum tergali dengan baik. Oleh karena sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, maka peran sumber daya manusia menjadi sangat penting untuk lebih diberdayakan khususnya dalam menyiapkan komponen cadangan untuk mendukung sistem pertahanan negara, selain itu kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi masih rendah juga sebagian besar tenaga kerja masih rendah pengalaman, terlihat pada penggunaan teknologi penangkapan ikan yang masih tradisonal, untuk itu diperlukannya peran serta pemerintah dalam meningkatkan pengetahuan pengeloalaan sumber daya perikanan yang baik dan tidak menimbulkan kerusakan ekosistem di laut kepada para pelaku ekonomi perikanan terutama pada masyarakat perikanan tradisonal sehingga bisa meningkatkan pendapatan hasil perikanan yang nantinya dapat berguna untuk peningkatan taraf hidup masyarakat, hal ini dapat dilakukan dengan program pendidikan informal, sosialisai maupun membentuk ikatan atau perkumpulan masyarakat perikanan sehingga terjadi hubungan timbal balik yang positif yang bisa mengkomunikasikan keinginan pihak pemerintah melalui kementrian terkait termasuk juga TNI AL maupun aspirasi masyarakat Injasmar khususnya masyarakat nelayan tradisonal. Asa terwujudnya Negara Maritim Sejalan dengan Pidato Presiden Sukarno maupun wakil presiden Boediono bahwa laut adalah masa depan indonesia, pemerintah semestinya melakukan pembenahan dan peningkatan pelabuhan-pelabuhan agar menjadi agenda prioritas. Kita mesti serius mengembangkan pelabuhan-pelabuhan utama berstandar internasional, mulai dari Belawan di Sumatera Utara, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Mas di Semarang, Tanjung Perak di Surabaya, Bitung di Sulawesi Utara, Pontianak di Kalimantan Barat, Pangkalan Bun, Panjang, dan beberapa pelabuhan yang memiliki prosfek strategis, tidak lain adalah guna menopang perekonomian Indonesia. Sudah selayaknya, Negara Maritim Indonesia segera menjelma menjadi sebuah negara yang mampu menguasai semua kekuatan strategis didukung oleh kekuatan maritim meliputi armada militer, armada niaga, industri maritim serta kebijakan pembangunan yang berbasis maritim. Kendala lain yang berkembang saat ini adalah belum tersosialisasinya pemahaman, visi dan persepsi yang sama antara seluruh unsur pendukung komponen kekuatan martim, untuk itu diperlukan upaya-upaya pemberdayaan komponen kekuatan maritim, sehingga dapat menyamakan persepsi tentang pentingnya seluruh komponen bangsa memiliki visi negara maritim, sehingga dapat menopang perekonomian Indonesia. Diperlukannya inovasi-inovasi atau terobosan baru dalam mengupayakan pengembangan sumberdaya maritim Indonesia, terutama dari kalangan generasi muda. Pertama, perlu segera dilaksanakannya sosialisasi dan implementasi konsep pengembangan sumberdaya maritim Indonesia melalui berbagai media penerangan dan informasi, sehingga diharapkan dapat merubah persepsi pola pikir, pola sikap dan pola tindak para generasi muda yang lebih mengarah kepada kepedulian terhadap upaya pengembangan sumberdaya maritim. Kedua, perlunya pemerintah segera menyempurnakan sistem pendidikan nasional, yakni penyempurnaan kurikulum pendidikan yang lebih memperhatikan pembangunan dibidang kemaritiman, padahal semestinya kita menyadari bahwa Indonesia secara fakta merupakan negara maritim terbesar di dunia. Tinggal kini saatnya adakah kemauan dari Pemerintah kita untuk merealisasikan menjadikan Indonesia sebuah Negara Maritim yang Besar ? Jawaban penulis adalah, kalau kita mau pasti Bisa. *) (Penulis, Alumni Pasca Sarjana Universitas Terbuka Jakarta. Tulisan diikutsertakan pada Lomba Penulisan Artikel di Media Cetak dalam rangka memperingati HUT ke - 67 TNI AL dan Hari Armada).

Kamis, 12 Januari 2012

Becak motor di Medan memeng Oke





Selain dapat melaju seperti layaknya motor,
menggunakan becak motor di Medan
selain lebih menikmati luasnya pemandangan
juga bikin kita lebih terpesona dengan suasana kotanya....

Bila ada yang ingin berkunjung ke Medan
Jangan lupa untuk mencoba keliling kota dengan Becak motor
Pasti sangatlah berkesan...
Kalo malam hari tentu lebih tepat biar tidak panas

Indahnya di Pulau Samosir, SUMUT





Beruntung sekali kami diberi kesempatan untuk mengunjungi Danau Toba yang Indah nan Elok, Tepat disaat pergantian tahun 2012.