Jumat, 29 Mei 2015

Ban mobil meletus di tol Suramadu, 2013. Malam itu saya dan 3 orang teman sekerja, berangkat satu mobil berkeinginan makan malam di Surabaya. Makan ditengah kota pastilah enak, apalagi kita semua dari Jakarta. Namun ada aja ide dari salah satu teman yang mempromosikan makanan lezat dan murah di Pulau Madura melewati Jembatan suramadu. Jadilah kami makan disana, dengan menu nasi bebek yang bikin perut tak pernah kenyang. Memang apa yang diimingkan oleh temanku bener-bener terbukti rasa kelezatannya. Dalam suasana malam yang sama, rombongan mobil lain yang juga ada 4 orang teman, mengendarai Panther dasri arah Madura menuju Surabaya. Tepat satu kilo menjelang masuk gerbang Surabaya, salah satu ban belakang meletus, “duarrrr……ciiitttttt” dengan suara yang cukup panjang mobil terseret di tepi jembatan Suramadu, bahkan sampai keluar percikan cahaya bak besi sedang di las. Belum selesai sampai disitu, sebelum mobil berhenti di tepian, ban yang tadi meletus terlepas dan menggelinding di jalan tol, bak bola bowling yang dilempar pemain. Kontan saja, salah satu dari dalam mobil tersebut turun dan keluar dari mobil sambil berlari mengejar ban yang menggelinding tadi. Lalu kemudian ban tersebut menggelinding dan menabrak pambatas jalan, lalu terbang atau melompat di lintasan jalan untuk sepeda motor arah dari Surabaya menuju madura. Dasar sial dan apes malam itu, ban yang seharusnya diambil untuk diperbaiki di bengkel, secara mendadak di ambil oleh salah seorang pengendara motor yang berboncengan. Mereka juga tidak pernah tahu, asal muasal keberadaan ban di tengah jalan tol, entah dari mana, dan pepatah mengatakan dasar rejeki tak kan jauh dikejar. Jadi ban itu mereka bawa dengan megendarai sepeda motor berboncengan, tentunya kami yakin seyakin yakinnya kalo mereka pasti senang, karena mendapatkan rejeki dari langit kalo ban tersebut laku dijual. Teman kami hanya terbengong menyaksikan peristiwa tersebut, saat bannya malah dibawa kabur oleh sang pengendara motor, sambil bergumam dasar manusia gak ada perasaan, minimal tanya siapa yang punya atau lihat sekeliling siapa tahu ada yang sedang mengambilnya. Ohh nasib temanku, akhirnya mobil yang mogok tadi mendapatkan perawatan dan diderek ke bangkel terdekat untuk diperbaiki. Kami yang besoknya bertemu, diceritakan atas peristiwa sial itu, namun bukannya kami sedih tapi malah tertawa terpingkal-pingkal dan ada unsur mengejek, kok bisaaa…..sampai ban nya ggelundung di jalan tol Suramadu, apalagi sampai dibawa lari pengendara motor. Tapi kami juga tentunya prihatin dengan teman kami tersebut. Itulah, sekelumit cerita suatu malam di Tol Suramadu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar